Breaking News

Teknik Menulis Lead: Epigram / Perumpamaan

Materi Jurnalistik

Nias Selatan, HarianNias.com -
Teknik lead epigram lebih sering digunakan oleh wartawan yang menganut mazhab atau aliran jurnalisme sastra. Seperti namanya, lead ini memang mengutip ungkapan atau perumpamaan / syair pendek yang berisi gagasan atau pokok persoalan, dan diakhiri dengan sebuah sindiran yang tajam.

Wartawan tentu harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang perumpamaan / syair atau peribahasa yang mengandung kearifan dalam memandang sebuah persoalan. Jika tidak, perumpamaan yang disebut dalam lead berita akan menjadi lucu atau istilahnya “tidak nyambung” antara peristiwa dengan perumpamaan tersebut.

Namun wartawan harus selalu mengingat, penggunaan epigram dalam lead diupayakan bukan yang memiliki kalimat berkepanjangan, sehingga mengaburkan peristiwa atau pokok persoalan yang akan disajikan. Wartawan mau atau tidak harus memilih epigram yang efektif, kecuali editor menyetujui penggunaan epigram yang panjang dan halaman untuk menampung tulisan itu mencukupi.

Dalam praktiknya, lead epigram lebih sering dipakai untuk features atau tulisan jurnalistik yang panjang dan mendalam. Jenis tulisan itu antara lain tentang kemanusiaan, tragedi yang memancing emosi atau empati luar biasa dan sebagainya.

Perhatikan contoh di bawah ini:

Contoh 1:

Serang – Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang gala. Ungkapan ini cocok untuk  Supardi, warga Blosokan tega membunuh ibunya, Kiyem dan memakan hatinya, Kamis (20/3-2014). Alasannya, Supardi tidak ingin ibunya menikah dengan lelaki lain setelah ditinggalkan oleh Karo, ayah Supardi.

Contoh 2:

Serang – Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi. Demikian nasib Karsun yang kini menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Boru, Jumat (21/3-2014). Usahanya yang dibangun bertahuan bangkrut dan kini harus menghadapi dakwaan penipuan atas laporan para pelanggannya.

Contoh 3:

Serang – Ibarat air susu rusak oleh setitik air tuba. Roki (20) membantai keluarga Samsu mulai dari Samsu, istrinya dan dua anaknya di rumahnya di Keluarahan Gorong, Kota Serang, Kamis (20/3-2014), gara-gara tidak dibelikan sepeda motor. Padahal Roki dipelihara sejak kecil yang diambil dari sebuah panti asuhan dan sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh Keluarga Samsu.

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS