Breaking News

Teknik Menulis Lead: Kontras / Perbedaan

Materi Jurnalistik

Nias Selatan, HarianNias.com - Teknik Lead kontras atau perbedaan sangat mudah dikenali. Cirinya adalah dua kondisi yang bertolak belakang disatukan dalam tempat yang sama untuk menimbulkan empati atau emosi atas kondisi tersebut.

Sebagian besar penggunaan lead ini berkaitan dengan kondisi orang maupun lingkungan yang dibandingkan dengan kondisi lain yang sangat jauh berbeda. Perbedaan itu yang menjadi kekuatan untuk menceritakan kondisi yang diamati wartawan. Pembaca menyukai lead jenis ini karena akan mendapatkan dua referensi sekaligus tentang persoalan yang dibicarakan.

Jika ditelesuri dan diamati, lead kontras lebih banyak dipakai untuk mengemukakan perberdaan tingkat kesejahteraan, perlakuan yang diskriminatif, perilaku para penguasa dan politikus dan sebagainya. Lead ini juga bisa digunakan dalam berbagai karya jurnalistik seperti hardnews, softnews, editorial, features dan sebagainya. Dan, struktur berita yang manapun cocok dengan lead ini.

Penggunaan lead kontras ini membutuhkan kepiawaian dalam menggunakan kalimat pendek. Jangan sampai, kalimat yang beranak pinak dan bercucu digunakan untuk menggambarkan kondisi perbedaan itu, justru mengakibatkan pembaca tidak bisa mengerti apa yang mau disampaikan wartawan.

Perhatikan contoh di bawah ini:

Contoh 1:

Serang – Kurang dari 100 meter dari rumah mewah milik Gubernur Borongborong, lebih 20 anak menderita gizi buruk akibat kemiskinan keluarga di Cipocokjaya, Kota Serang. Keluarga miskin ini tidak pernah tersentuh program kerja peningkatan kesejahteraan dari gubernur tersebut.

Contoh 2:

Serang – Pejabat Pemprov Barong menggelar rapat dengan biaya Rp1 miliar untuk membicarakan penanganan kemiskinan di sebuah hotel mewah di Kota Serang, Kamis (20/3-2014).

Contoh 3:

Serang – Meski dipenjara dengan dugaan korupsi, Kalumba Mali, Caleg dari PAN tetap ikut sebagai peserta Pemilu Legislatif tahun 2014. Kalumba ditahan karena diduga korupsi pengadaan pupuk sebesar Rp990 juta di Dinas Pertanian Nusa Tenggara Timur tahun 2009.

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS