Breaking News

14 Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar, 51 Korban Belum Ditemukan

Kalimantan Barat, MimbarBangsa.co.id — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan dua KRI untuk melakukan Operasi SAR atas tenggelamnya sejumlah kapal di Kalimantan Barat (Kalbar).

Dua KRI tersebut yaitu Kapal Perang KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 tengah bergabung dalam upaya Search and Rescue (SAR), pada Jumat (16/7/21).

Tim SAR Gabungan, saat ini tengah melakukan pencarian dan pertolongan terhadap anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang dalam kecelakaan 14 kapal motor nelayan yang tenggelam karena dampak cuaca buruk pada Selasa (13/7/2021) malam dan Rabu (15/7/2021) pagi.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, mengatakan TNI AL mengerahkan KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tengah melaksanakan Patroli Kedaulatan di Laut Natuna usai mendapat laporan telah terjadi kecelakaan yang menimpa 14 Kapal Motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan karena dampak cuaca buruk di Perairan Kalbar.

“Kedua KRI bergabung dengan potensi SAR lainnya dalam misi kemanusiaan pencarian korban di lokasi tenggelamnya Kapal Nelayan” ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun-Medan.com, Jumat.

Diketahui sebelumnya, cuaca buruk mengakibatkan 14 Kapal mengalami kecelakaan di Perairan Kalbar, 56 orang ABK dinyatakan hilang, empat di antaranya ditemukan meninggal, dan 81 ABK selamat.

“Tentu kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan, semoga KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tergabung dalam Operasi Gabungan SAR dapat segera menemukan korban yang masih dinyatakan hilang,” lanjutnya.

“Upaya penyelamatan ini merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR,” pungkas Pangkoarmada I ini.

Sebelumnya, dikutip dari TribunPontianak.co.id, Kasi Ops dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Eryk Subaryanto mengatakan pihaknya berhasil menemukan dua korban kecelakaan kapal dalam operasi SAR pada Kamis (15/7/2021).

Dua korban tersebut merupakan di antara 53 total korban.

“Kami menangani 14 kejadian dari 3 lokasi, yang pertama Muara Jungkat, Muara Kubu, dan Perairan Muara Pemangkat,” kata Eryk Subaryanto.

Satu korban yang berhasil ditemukan dalam operasi SAR telah diserahkan kepada keluarga, sedangkan satu korban lainnya diserahkan ke DVI untuk proses identifikasi.

Hingga saat ini, kata Eryk ada 51 korban lain yang masih dalam pencarian.

Eryk mengatakan sesuai prosedur operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari. Jika dalam 7 hari tersebut masih ditemukan tanda-tanda korban maka akan dilakukan evaluasi dari seluruh unsur.

“Unsur gabungan, pihak agen, dan keluarga korban. Setelah evaluasi operasi SAR bisa diperpanjang,”kata Eryk.

14 kapal yang mengalami kecelakaan terdiri dari 12 kapal ikan dan dua kapal penarik.

Dari hasil pencarian ditemukan 6 korban selamat yang sudah dievakuasi ke posko. Korban selamat tersebut merupakan anak buah kapal Anita Jaya dari Jakarta.

“Kebetulan kapal ini adalah kapal dari Jakarta sehingga sampai dengan saat ini masih terus berkoordinasi dengan pihak keagenan untuk proses 6 orang ini. Sampai proses selanjutnya sampai dengan mereka kembali ke Jakarta,” kata Eryk.

Sementara itu akibat cuaca ekstrim yang terjadi sekitar 13 sampai 14 Juli 2021, di perairan Kabupaten Mempawah mengakibatkan beberapa Kapal mengalami kecelakaan.

Dari kecelakaan tersebut juga beberapa awak kapal masih ada yang dinyatakan hilang dan masih dilakukan pencarian.

Berdasarkan informasi juga bahwa ada beberapa yang sudah ditemukan diperairan Mempawah Timur.

Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah, melalui Kapolsek Mempawah Timur, Ipda Ria Iskandar membenarkan hal tersebut.

“Memang benar ada beberapa nelayan yang terdampar di wilayah kita Mempawah Timur. Yang pertama yakni di Desa Parit Banjar satu orang, dan diselamatkan oleh warga, kemudian ditemukan lagi rekannya di Desa Bakau Kecil atau Senggiring 4 orang.

Juga ada ditemukan tiga orang lagi sesuai data terakhir kemarin masih berada di Pulau Temajo karena cuaca ekstrim, dan salah satu dari ketiga tersebut merupakan Warga Mempawah Timur, Desa Pasir Wan Salim, atau nama Nasirin,” jelas Kapolsek kepada awak media, Kamis 15 Juli 2021.

Jadi dari data sementara yang diketahui oleh Kapolsek untuk saat ini sudah 8 orang yang ditemukan.

“Sudah ada 8 orang yang ditemukan, dan semua selamat, yakni terdiri dari 1 orang warga Mempawah Timur, 2 orang warga Pemangkat (Sambas), 5 orang dari Pontianak,” jelasnya.

Kata Kapolsek data nama yang sudah ditemukan yakni, Takdir, Maslan, Elia, Juliming, Asian Bara Yono (Pontianak) yakni awak KM Haiden Mina Jaya 188.

Kemudian Nasirin (Pasir Wan Salim Kecamatan Mempawah Timur), Ikbal dan Agus (Pemangkat/Kab.Sambas), yakni awak KM Rimba.

Setalah itu Kapolsek menegaskan untuk sampai sekarang khususnya warga Mempawah Timur tidak ada lagi yang diinformasikan hilang.

“Hanya satu saja yakni pak Nasirin yang warga Mempawah Timur, selebihnya nihil,” tegasnya.

Akan tetapi kata Kapolsek berdasarkan informasi dari 5 orang awak KM Haiden Mina Jaya 188, masih ada 4 orang rekannya yang belum ditemukan.

“Informasi terakhir tadi malam yang kita peroleh dari 5 orang tersebut menyatakan masih ada 4 orang rekannya yang belum tau saat ini keberadaanya,” katanya.

Dikatakan Kapolsek juga proses pencarian memang dilakukan secara bersama-sama, baik dari Basarnas, Polair, dan warga setempat.

“Antusias masyarakat Mempawah Timur juga sangat luarbiasa, bahkan mereka rela meminjamkan Kapalnya untuk proses pencarian,” ujarnya.

Sumber: Tribun Medan

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS