Breaking News

Seorang Pengusaha Bersama Perwira TNI Dirikan Rumah Doa Segala Bangsa

Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Melayani/pelayanan haruslah menjadi gaya hidup/ lifestyle orang percaya, yang bisa dilakukan oleh semua orang. Benny Budhijanto yang juga seorang komersil direktur di sebuah perusahaan swasta, bergerak di sektor properti, perhotelan dan ritel, sangat memegang teguh akan prinsip ini.

 

Memulai pelayanan sejak bertobat di Tahun 2004, dari pelayanan Gereja lokal sampai di luar Gereja lokal. Di luar Gereja, melayani di Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, Lembaga Pemasyarakatan hingga ke Full Gospel Businessman Fellowship Indonesia.

 

Tahun 2016 bersama-sama teman Interdenominasi, mendirikan Yayasan Rumah Doa segala Bangsa, yang memiliki visi untuk menyiapkan Rumah Doa 24 jam, bagi semua orang percaya dan memperlengkapi semua anggota yang ada.

 

Di masa pandemic Covid-19 ini, bersama Kasiter Korem 052 Wijayakrama Kolonel M. Situmorang, Melayani dalam Pelayanan yang diberi nama Ministry 91, M Situmorang menjadi pembina dalam pelayanan Ministry91 ini.

 

Selain melayani para anggota TNI/ POLRI tapi juga melayani semua orang di sekitar wilayah Korem 052/Wijayakrama yang mempunyai kebutuhan jasmani maupun rohani.

Bagi seorang Benny Budhijanto pelayanan harus menjadi gaya hidup dan tidak hanya dapat terlihat secara fisik tetapi juga lewat dapat ditunjukkan lewat kanal digital lewat Media Sosial seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. Karena melalui media sosial online maupun offline dengan latar belakang yang sangat berbeda-beda, Benny Budhijanto dan rekan dapat memberikan stigma pelayanan ‘Gereja tanpa tembok’ dan Gereja tanpa Anak muda adalah Mati.

 

Bersama Creator for Next Gen, mengadakan sebuah conference bagi anak muda yang bernama REAL Church Conference (Relevant, Empower, Aunthentic, Loving) yang diadakan setiap tahun sejak tahun 2018 bersama (alm) Ps Raditya Oloan, Ps Christofer Tapiheru, Ps Yerry Pattinasrany, Franky Kuncoro, Creator For Next Gen kehilangan sosok Ps Raditya oloan yang sudah mendahului kita semua di awal Mei 2021, tapi pelayanan yang dilakukan Raditya Oloan tidak pernah akan mati karena begitu banyak anak muda yg telah dimuridkan di seantero Indonesia.

( Andy gulo )

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS