Breaking News

Antrian Mengular Pembeli Jersey Lionel Messi di PSG

Paris, MimbarBangsa.co.id – Pengaruh kedatangan Lionel Messi di lapangan memang belum terlihat namun dari sisi ekonomi bergabungnya striker asal Argentina ini langsung tampak. Kostum PSG dengan nama Messi di punggung laku keras. Dalam tujuh menit sejak dijual, jersey Messi sudah laku 150.000.

Dan dengan kostum pria termurah dengan nama Messi di bagian belakang dihargai € 158, diyakini penjualan jersey saja menghasilkan sekitar € 23,7 juta (Rp 401,5 miliar) hanya dari penjualan online.

Harga kostum ukuran wanita dan anak-anak memang lebih murah tetapi tetap saja itu jumlah uang yang serius dalam waktu sesingkat itu.

Tak hanya penjualan online, penjualan langsung pun tak kalah hebohnya. Antrean fan yang ingin membeli kostum PSG dengan nama Messi pun mengular di toko resmi klub Ligue 1 itu di Champs-Elysees, Paris. Saking panjangnya, antrean mengular hingga stasiun kereta bawah tanah (metro) di Ibu Kota Prancis itu.

Hal itu tentu membuat kontrak dua tahunnya dengan gaji bersih sebesar €25 juta per tahun terlihat berharga, meski penjualan kausnya tidak akan langsung masuk ke kantong PSG.

Klub Ligue 1 menandatangani perjanjian dengan Nike hingga 2032 yang berarti klub menerima €80 juta di muka setiap tahun daripada persentase potongan penjualan akhir.

Hal ini tentu saja berkebalikan dengan Barcelona, klub yang ditinggalkan Messi. Menurut laporan media Spanyol, AS, Barcelona telah kehilangan banyak sumber pendapatan dengan kepergian pemain bintang mereka, dengan penjualan kaus menjadi faktor besar.

Faktanya, menurut Brand Finance, kepergian Messi bisa membuat Blaugrana kehilangan nilai merek sebesar €137 juta.

Mereka memperkirakan kerugian €17 juta pada hari pertandingan, serta kehilangan €43 juta dalam hal penjualan barang dagangan yang hilang – belum lagi peluang komersial dan sponsor, dengan klub berpotensi kehilangan €77 juta dalam pendapatan bisnis.

“Messi identik dengan merek Barcelona dan telah menjadi jimat klub sejak muncul 15 tahun lalu,” kata Hugo Hensley, Kepala Layanan Olahraga di Brand Finance.

“Kehadirannya di klub tidak diragukan lagi memungkinkannya untuk menarik penggemar tambahan, pemain yang lebih baik, manajer, kesepakatan komersial, dan memenangkan trofi. Kepergiannya dapat merugikan klub dan mengakibatkan penurunan nilai merek yang menyakitkan.”

Sumber: Beritasatu

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS