Breaking News

Hangat Isu Radikalisme, Forum Peduli Manlea Imbau Pemuda Lakukan Perlawanan

Malaka, MimbarBangsa.co.id — Merebaknya isu radikalisme saat ini, khusunya soal agama, membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak untuk mengatasinya agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di masyarakat.

Roger Adelbert Asa, salah satu pemuda Manlea, mengatakan bahwa isu radikalisme agama saat ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah maupun tokoh masyarakat dan pemuda. hal ini disampaikan dalam diskusi daring melalui aplikasi WhatsApp yang dilaksanakan Forum Peduli Manlea (FOPMA). Jumat, (13/08/2021).

“Beberapa tahun terakhir isu radikalisme sangat hangat diperbincangkan. Oleh karena itu diharapkan agar sebagai pemuda milenial, kita perlu ikut ambil bagian untuk mengatasinya.” Ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa saat ini jiwa nasionalime dan patriotisme pemuda sedang diuji. Karena itu dilakukan upaya untuk meredam isu radikalisme yang merebak di tengah masyarakat.

Tokoh pemuda Marcelinus Molo, turut memberi semangat dan pernyataan dalam diskusi tersebut. Radikalisme telah mengganggu sosial politik dan hal ini perlu dilawan agar keutuhan bangsa dan negara tetap terjaga.

“Sebagai kaum muda, kewajiban kita itu adalah menjaga keutuhan bangsa. Salah satu contoh tindakan yang harus kita lakukan adalah dengan cara melawan isu tersebut dengan memperhatikan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Karena radikalisme itu berhubungan dengan ekstrimisme dan terorisme,” kata Marcel.

Radikalisme berhubungan erat dengan agama, yang akhirnya menimbulkan fanatisme antar umat agama yang satu dengan yang lainnya. Sikap fanatisme yang berlebihan merupakan sikap yang menyesatkan pandangan masyarakat dan memberi peluang dalam menceraiberaikan anak bangsa.

Bahkan tak jarang hal-hal yang menimbulkan sikap fanati tersebut berasal dari doktrin-doktrin negatif oleh oknum-oknum tokoh agama yang seharusnya menjadi bagian dari pihak-pihak pereda isu radikalisme dan fanatisme, tetapi malah sebaliknya.

Seorang pemuda bernama Deus Tefa menyampaikan pandangannya dalam berita-berita radikalisme saat ini.

“Menurut saya radikalisme agama muncul akibat doktrin-doktrin negatif yang dikembangkan oleh tokoh agama tertentu disetiap postingan medsosnya, sehingga menghadirkan fanatisme dalam pikiran masyarakat. Untuk itu maka kita perlu menyaring setiap informasi agar tidak terprovokasi, dan dengan sadar mengurangi kefanatikan kita terhadap kepercayaan agama lain.” Ungkap Dius.

Dalam diskusi tersebut akhirnya disimpulkan bahwa:

1. Isu radikalisme agama muncul karena doktrin doktrin negatif dari pemuka agama tertentu.
2. Isu radikalisme harus ditantang dengan memperhatikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
3. Untuk tidak terprovokasi isu tersebut, sebagai kaum muda harus kurangi tingkat fanatisme kita dalam hal apapun termasuk dalam hal agama. (Januarius YN/NTT)

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS