Breaking News

PMKRI Cabang Santus Yohanes Don Bosco Kefamenanu Beraksi. DPRD, Dinkes, Dan Nakes Tutup Mata

Malaka, MimbarBangsa.co.id — Aksi massa PMKRI Cabang Santus Yohanes Don Bosco Kefamenanu harus menelan kekecewaan pada aksi hari ini. Kenapa tidak? DPRD TTU, Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara,  dan tenaga kesehatan pada Rumah Sakit Leona Kefamenanu tidak mau menemui perwakilan PMKRI yang sedang melakukan aksi pada Senin(16/08/2021).

“Sesuai rencana aksi kita hari ini seharusnya semua pihak terkait sudah ada di sana, tapi ternyata pihak Dinkes dan Nakes Kabupaten Timor Tengah Utara tidak terlihat batang hidungnya,” ungkap Ketua PMKRI Kristo Bota.

Setelah melalui lobby panjang yang dilakukan, Agustinus Tulasi selaku Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara datang dan menyampaikan alasan terkait ketidaksediaan mereka untuk tidak bertemu massa.

“Kita lebih kesal lagi, kenapa hanya satu orang DPR saja yang temui kita. Kenapa tidak semua anggota dewan?” tutur Kristo dengan nada kesal.

Pada kesempatan bersamaan Ketua Presidium Bidang Germas, Angelus Radegundo Tulasi mengatakan bahwa aksi mereka ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang bimbang dengan vonis dari tenaga medis di Kabupaten Timor Tengah Utara.

“Aksi kami ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang notabene masih bimbang dengan vonis Covid-19 yang diberikan kepada mereka,” ungkap Gio.

Kepada wartawan, Gio mengungkapkan telah menyepakati bersama Wakil Ketua I DPR untuk melakukan aksi berikutnya pada Kamis (19/08/2021) yang akan menghadirkan kembali Dinkes, Nakes, dan Satgas Covid-19 Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Sementara itu menurut Wakil Presidium Germas Cabang Kefamenanu, Valerius Kou mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan memberi vonis kepada pasien di Desa Noebaun.

“Di Desa Noebaun telah terjadi kesalahan hasil tes swab kepada satu keluarga, yang ternyata dilakukan tes ulang pada keesokan harinya dinyatakan negatif sehingga perlu dipercayakan keprofesionalitasan para tenaga medis di RS. Leona-Kefamenanu,” tandas Valerius.

“Di sini kami hanya ingin transparansi terkait prosedural dan keabsahan memberikan vonis kepada seorang pasien, sehingga jangan terkesan mengada ada,” tutup Melkianus Mau yang juga merupakan Ketua Presidium Perguruan Tinggi.

Untuk diketahui aksi hari ini menuntut transparansi terkait penanganan dan mekanisme uji rapid test dan keprosfesionlitasannya pihak rumah sakit Leona-Kefamenanu.  (Januarius/Malaka)

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS