Breaking News

Alasan Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece di Lapas

Jakarta, MimbarBAngsa.co.id — Mantan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Napoleon Bonaparte blak-blakan mengungkap alasan dibalik dugaan penganiayaan yang dilakukan olehnya kepada Muhammad Kosman alias Muhammad Kece.

Melalui sebuah surat, Napoleon buka suara terkait kabar kekerasan yang dilakukannya di tahanan Bareskrim Polri itu.

Dalam keterangannya, diketahui motif utama Napoleon melakukan penganiayaan ialah karena ia disebut tak terima sebagai seorang Muslim agamanya dianggap dihina oleh Muhammad Kece. Simak ulasannya:

Hal itu dikatakannya saat menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu. Bantuan itu berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya yang dibagikan ke lima wilayah terdampak banjir, yakni Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Kobar, Palangka Raya, dan Barito Selatan.

Belum lama ini, Muhammad Kosman alias Muhammad Kece melaporkan tindakan penganiayaan yang telah dialaminya di dalam Rutan Bareskrim Polri.

Nama Irjen Napoleon Bonaperte pun kemudian santer dikabarkan menjadi terduga pelaku penganiayaan terhadap teman satu sel-nya itu.

Seperti diketahui, Irjen Napoleon Bonaparte merupakan narapidana kasus dugaan suap terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra yang saat ini tengah menjalani masa tahanan.

Saat dikonfirmasi, Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi pun membenarkan kabar tersebut.

“(Pelaku penganiayaan Napoleon Bonaparte) Iya betul,” kata Andi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/9).

Melalui surat terbuka yang ditulis Napoleon dan dibenarkan oleh kuasa hukumnya, ia membeberkan alasan dibalik tindakannya tersebut.

Dalam tulisannya, diketahui motif utama Napoleon melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece ialah karena ia merasa tak terima sebagai seorang muslim bahwa agamanya dianggap dihina oleh Kece.

“Siapa saja bisa menghina saya, tetapi tidak kepada Allah-ku, Alquran, Nabi Muhammad SAW dan akidah Islam-ku. Karenanya saya bersumpah melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” tulis Napoleon.

Melalui suratnya, Napoleon mengaku sebagai seorang muslim yang dibesarkan orangtua dengan ajaran agama Islam menilai perbuatan penghinaan Muhammad Kece sangat berbahaya bagi kerukunan umat Islam.

Tak hanya itu, Jenderal yang pernah mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri itu juga mengaku siap mendapat hukuman atas tindakannya terhadap Muhammad Kece.

Sumber: Merdeka

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS