Breaking News

HIDUP DALAM DIDIKAN TUHAN

MimbarBangsa.co.id — Manusia selalu ingin tahu. Itulah kodratnya sejak lahir, berusaha belajar pada sesuatu yang baru. Rasa ingin tahu itu diperoleh dengan tiga cara: pertama melalui panca indra yang dimiliki, hal ini disebut sebagai pengalaman pribadi yang terus diasah oleh dirinya sendiri sepanjang hidup. Kedua melalui pergaulan dengan sesama, hal ini disebut pengalaman bersama dalam komunitas yang diperoleh karena interaksi dan transaksi sosial. Ketiga melalui pendidikan yang diajarkan secara terstruktur dan terukur, baik melalui literatur sebagai penuntun maupun melalui kehadiran seseorang sebagai guru atau tutor dalam melatih atau mendidik.

Untuk mendidik seseorang atau sekelompok orang, dibutuhkan syarat-syarat tertentu yang harus ada pada peserta didik bersangkutan. Syarat dimaksud adalah adanya kesediaan diri, adanya kerelaan hati, adanya kemauan yang teguh dan juga kesempatan atau peluang. Tanpa syarat-syarat dimaksud dari seseorang yang menjadi peserta didik, maka tujuan pendidikan yang diharapkan tidak akan berhasil dan atau bisa saja hasilnya tidak secara penuh diperoleh.

Alkitab mengajarkan bagaimana hidup dalam didikan Tuhan sebagaimana tema dan referensi Alkitab ditulis dalam Kitab Amsal 3:1-12., Injil Lukas 2: 41-52 dan Kitab Penghotbah 10:10-15. Dengan memperhatikan referensi Alkitab dimaksud, kita belajar beberapa hal tentang didikan Tuhan sehingga kita hidup dalam didikan Tuhan:

Pertama adalah dari Kitab Amsal 3:1-12., Orang yang mau dididik mendapatkan hikmad Allah yaitu pengetahuan tentang keberadaan Allah dan mendapatkan Firman Allah, dengan demikian akan mengakibatkan pertumbuhan iman percaya. Hikmat Allah penting bagi hidup seseorang sebab hikmat itu dapat menuntun ke jalan kebenaran.
Ayat 5-6 menjelaskan tentang menempatkan Tuhan dalam segala hal dalam hidupnya, sehingga dapat melewati segala suka dan duka dengan sukacita dan dapat tetap bersyukur karena Allah ada dalam hidupnya dan dalam hatinya sehingga dapat menanggung segala perkara yang terjadi dan dialami.
Ayat 2,8,10 menjelaskan tentang mendapatkan berkat karena kasih Allah, baik berkat jasmani maupun berkat rohani. Berkat yang dimaksud adalah berkat yang terus menerus dan berkesinambungan berupa hari esok yang lebih baik (ingat Mazmur 23, limpahan berkat yang berkesinambungan).

Kedua adalahLukas 2:41-52., Orang yang mau dididik harus aktif (peran serta dan kemauan) dimulai dari masa anak-anak sampai dewasa. Sepanjang hidup harusnya mau belajar agar dapat memperoleh ajaran yang sehat sesuai dengan kitab suci.
Ayat 46 menjelaskan bahwa interaksi sosial dalam proses pendidikan ada kesediaan untuk mendengar dan juga untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan artinya ada kesediaan ikut terlibat dalam persekutuan baik dengan sesama terlebih dengan Allah. Mau mendengar dan mempelajarinya (Yesus yang Tuhan saja mau mendengar).
Ayat 49 menjelaskan kata tinggal di rumah Bapa dapat diartikan tidak meninggalkan persekutuan dan mau belajar dan berdoa kepada Tuhan supaya dimampukan untuk tunduk pada firman Tuhan sehingga jalan hidup menjadi benar sesuai kehendak Tuhan.

Ketiga adalah Kitab Penghotbah 10:10-15., Menjelaskan perbedaan orang yang mau dididik dengan orang yang tidak mau dididik. Orang yang mau dididik akan memperoleh hikmat, akan dekat dengan Tuhan, dan selalu mau belajar dan percaya kepada Firman Tuhan itu sendiri sehingga hidupnya diberkati dan dimampukan melewati segala perkara yang dialami baik suka maupun duka.

Orang yang tidak mau dididik akan menjadi orang bodoh dalam hidupnya dan akan mengalami berbagai-bagai bencana karena kebodohannya itu.
Dalam bacaan ini selalu ada akibat yang bertolak belakang antara yang dididik dan yang tidak mau dididik dan cara dari menanggapi setiap perjalanan hidup.

Kesimpulan kita adalah hidup dalam didikan Tuhan dapat terjadi jika: mau belajar dan dididik dengan kerelaan dan kerendahan hati, serta selalu ada dalam persekutuan dengan Allah melalui membaca Alkitab dan Berdoa. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan bahwa ia akan memberikan kekuatan menanggung segala perkara yang sedang dialami sekarang dan yang akan datang. Dengan demikian sebagai umat percaya hiduplah dalam didikan Tuhan diaktualisasikan dengan cara membaca Alkitab sebagai penuntun dan berdoa membangun dialog dengan Tuhan. Jangan jaga jarak dengan Tuhan, apalagi menjauh darinya. Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Drs. Mawardin Zega, M.Th.

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS