Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Milisi Taliban di Afghanistan telah menembak mati seorang polisi wanita (polwan) di satu kota provinsi Ghor tengah. Seperti dilaporkan BBC, Minggu (5/9/2021) saksi mata memberikan keterangan tersebut.
Wanita yang disebut di media lokal sebagai Banu Negar, dibunuh di rumah keluarganya. Pembunuhan Negar dilakukan di depan para kerabat di Firozkoh, ibu kota provinsi Ghor tengah. Pembunuhan itu terjadi di tengah meningkatnya laporan tentang meningkatnya penindasan terhadap perempuan di Afghanistan.
Namun, kepada BBC, Taliban mengaku tidak terlibat dalam kematian Negar dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Kami mengetahui insiden itu dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung,” ujar Juru bicara Zabiullah Mujahid.
Lebih jauh, Mujahid menambahkan Taliban telah mengumumkan amnesti bagi orang-orang yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya, dan menempatkan pembunuhan Negar ke “permusuhan pribadi atau sesuatu yang lain”.
Rincian insiden tersebut masih samar karena banyak orang di Firozkoh takut akan pembalasan Taliban jika mereka berbicara. Tetapi tiga sumber mengatakan Taliban memukul dan menembak mati Negar di depan suami dan anak-anaknya pada Sabtu (4/9).
Kerabat menyediakan gambar grafis yang menunjukkan darah berceceran di dinding di sudut ruangan dan tubuh Negar, serta wajah korban rusak parah. Pihak keluarga mengatakan Negar, yang bekerja di penjara setempat, sedang hamil delapan bulan.
“Tiga pria bersenjata tiba di rumah itu pada Sabtu dan menggeledahnya sebelum mengikat anggota keluarga itu,” kata kerabat.
Para penyusup terdengar berbicara bahasa Arab, kata seorang saksi mata. Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus, Taliban telah berusaha untuk menggambarkan diri mereka sebagai lebih toleran daripada yang ditunjukkan oleh reputasi global mereka. Tetapi sejumlah insiden kebrutalan dan penindasan masih dilaporkan di beberapa bagian Afghanistan.
Kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan pembunuhan balas dendam, penahanan dan penganiayaan terhadap penganut agama minoritas. Taliban telah menyatakan secara resmi bahwa mereka tidak akan melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang bekerja untuk pemerintah sebelumnya.
Sumber: CNN Indonesia
0 Komentar