Bali, MimbarBangsa.co.id — Destinasi wisata kuliner selama pandemi Covid-19 sangat tren bagi wisatawan domestik. Salah satunya wisata kuliner ala Desa Wisata Sangeh di Kabupaten Badung, Bali. Setelah pemerintah meniadakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh tanah air, maka masyarakat melakukan kegiatan wisata untuk merilekskan dirinya. Destinasi wisata yang sangat disukai oleh masyarakat adalah wisata kuliner di Desa Wisata Sangeh. Sambil menikmati berbagai menu makanan, wisatawan juga menikmati keindahan alam, sawah hijau, dan tanaman pala, monyet berwarna abu-abu, burung bangau putih di pepohonan, dan sebagainya. Suasana ini dapat meningkatkan imun tubuh wisatawan yang sudah lama tidak beraktivitas keluar rumahnya.
Masyarakat hampir dua tahun berdiam diri di rumah, kerja dari rumah (online), belajar dari rumah, belanja dari rumah, dan berbagai aktivitas lainnya dilakukan di rumah selama PPKM tersebut. Pandemi Covid-19 telah merusak ekonomi masyarakat Desa Sangeh, Bali, dan nasional. Sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan masyarakat Bali serta penyumbang devisa bagi negara mengalami penurunan yang signifikan selama pandemi Covid-19.
Keberadaan wisata kuliner di Desa Wisata Sangeh salah satu alternatif dalam memulihkan ekonomi masyarakat lokal, memulihkan pariwisata Bali, dan meningkatkan imun tubuh serta kesehatan melalui refreshing tersebut. Selain aneka kuliner yang tersedia, Desa Wisata Sangeh memiliki daya tarik wisata flora, fauna, dan budaya. Wisatawan dapat merasakan suasan alam yang sejuk sambil menikmati aneka kuliner tradisional maupun modern.
Hasil pengamatan dan penelitian yang ditemukan oleh Dr. Dermawan Waruwu; Dr. R. Tri Priyono Budi Santoso; dan I Made Dwi Wira Ardana, MM., bahwa pengusaha kuliner di Desa Wisata Sangeh mengubah cara penataan lokasi kuliner, jenis kuliner yang ditawarkan menarik dan relatif murah, serta menggunakan media sosial sebagai media promosi. Wisatawan sebagian besar melihat serta mengetahui keunikan wisata kuliner Sangeh di Youtube, Facebook, Twitter, TikTok, selebram, dan aplikasi online.
Kegiatan berwisata ini salah satu cara memulihkan pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali yang terpuruk akibat Covid-19. Kabupaten Badung penyumbang devisa terbesar bagi negara selama ini terpuruk akibat pandemi Covid-19. Desa Wisata Sangeh yang terletak di Kabupaten Badung mulai berbenah dan menyiapkan destinasi wisata yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau wisatawan.
Menurut Dr. Dermawan Waruwu selaku ketua tim peneliti dari Universitas Dhyana Pura Bali bahwa pendemi Covid-19 telah merusak tatanan kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat. Banyak pelaku pariwisata dirumahkan dari tempat pekerjaannya, tempat wisata tutup, toko, restoran, dan sebagainya tutup selama pandemi Covid-19. Masyarakat yang bekerja pada sektor pariwisata tentu tidak bisa berlama-lama menunggu pandemi Covid-19 berakhir. Masyarakat berusaha menyusuaikan diri dengan kondisi ini sambil membuka usaha yaitu wisata kuliner di Desa Wisata Sangeh, Kabupaten Badung, tegasnya.
Penyesuaikan diri masyarakat maupun wisatawan terhadap Covid-19 dilakukan secara seimbang. Kehancuran ekonomi, pariwisata, dan ketahanan sosial akibat pandemi Covid-19 harus cepat ditangani oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Eksistensi wisata kuliner di Desa Wisata Sangeh merupakan salah satu strategi dalam memulihkan ekononi, sosial, kesehatan, dan politik anggaran. Eksistensi wisata kuliner ini sejalan dengan program Presiden Jokowi tentang pemulihan ekonomi nasional dan pengembangan desa wisata serta program Pemerintah Provinsi Bali tentang pemulihan pariwisata. Hal ini sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Dhyana Pura 2021-2025 yaitu pariwisata berwawasan dan berkeselarasan sesuai keunikan serta sumber daya lokal masyarakat Indonesia. Kegiatan wisata kuliner di Sangeh sangat menarik dan meningkatkan kesehatan serta ekonomi masyarakat.
0 Komentar