Medan, MimbarBangsa.co.id — Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi akan siapkan 1.000 cewek cantik pada tahun 2024 mendatang.
Adapun cewek cantik ini dipersiapkan menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Menurut Edy Rahmayadi, dirinya akan siapkan 1.000 cewek cantik untuk menyambut kedatangan rombongan kontingen atlet yang datang dari segala penjuru nusantara.
“Siapkan wanita-wanita yang cantik cantik seribu orang. Cantik, tapi tak boleh disentuh. Boleh dipandang tapi tak boleh disentuh,” kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (28/1/2022).
“Untuk apa dia? Tarok di hotel sebagai penerima tamu, dengan pakaian adatnya. Misal datang tamu kontingen A, yang nerima dari Tapanuli Utara, bupati-nya harus hadir, menyiapkan benar dengan perangkat adat, pakaian adat Taput, mulai datang disambut tari tarian daerah, diantar sampai ke hotel,” tambahnya.
Edy mengungkapkan bahwa Sumut akan menjadi tempat pembukaan PON 2024. Dan ia ingin selama perhelatan tersebut, Sumut harus menjadi tuan rumah yang memiliki citra positif bagi daerah lain.
Sehingga ia meminta dinas terkait agar mendata seluruh hotel-yang ada, untuk dapat menampung kontingen atlet maupun ofisial tim yang akan datang pada PON 2024 nantinya.
Termasuk mencari tahu besaran tarif tiap hotel yang akan menjadi tempat menginap para atlet selama berada di Sumut. Kesiapan akomodasi turut menjadi perhatian, yakni kendaraan bagi para atlet yang akan bertanding.
Selain itu, ia meminta dipersiapkan ruangan VVIP di bandara.
“Berapa jumlah hotel, berapa yang dibutuhkan. Kumpulkan hotel-hotel itu semua, 2024 hotel itu mau kita pakai. Berapa per kamar kira-kira biayanya. Jangan nanti hilang jam tangan, hilang sepatu. Malu kita nanti,” sebut mantan Ketua Umum PSSI itu.
“Tamu adalah raja. Semua harus kita persiapkan dari sekarang. Nggak gampang itu,” sebutnya.
Bahkan dalam PON 2024 nanti, ia ingin wasit yang dipakai merupakan wasit profesional. Bahkan agar setiap pertandingan cabang olahraga berjalan sportif, ia tak ragu untuk mendatangkan wasit dari negara lain.
“Kalau tidak bisa pakai wasit di Indonesia, kita pinjam dari Malaysia, kita pinjam dari Thailand,” ucapnya.
Sementara, terkait venue sejumlah cabang olahraga, termasuk stadion kini masih dalam pembahasan dengan Bappenas. Selain juga, ungkap Edy, soal status tanah yang masih berproses di BPN.
Sumber: Tribun Medan
0 Komentar