Breaking News

Heboh Anggaran Karangan Bunga Hingga 1,1 M. Walkot Bekasi Terciduk OTT KPK

Bekasi, MimbarBangsa.co.id — KPK kembali menunjukkan taringnya di awal tahun. Hal tersebut tak lepas usai KPK kembali menggelar OTT.

Diketahui yang terbaru, Tim Satuan Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi, dalam OTT itu Tim Satgas KPK turut mengamankan Wali Kota Bekasi sekaligus kader Partai Golkar Rahmat Effendi dan pihak swasta.

Politisi dari Partai Golkar itu bersama sejumlah pengusaha swasta yang kini telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Anggaran Karangan Bunga Disorot

Sebelum terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sehari sebelumnya memberi tanggapan tentang anggaran karangan bunga Pemko yang mencapai Rp 1,1 miliar.

Kepada wartawan, Rahmat Effendi mengatakan, anggaran belanja karangan bunga telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

“Nah, Rp1,1 (miliar) itu ya satu hari aja wali kota diundang oleh puluhan warga,” kata Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Selasa (4/1/2022).

Menurut dia, dengan mengirimkan karangan bunga ke warga yang mengundang kepala daerah diharapkan dapat membuat rasa bahagia.

“Warga itu tidak minta secara khusus wali kota dateng atau biasanya kalo orang dateng itu kan dikirim bunga itu aja udah senangnya bahagianya udah luar biasa,” jelas dia.

Meski begitu, karangan bungan tidak melulu dikirim bagi warga yang menggelar acara pernikahan. Biasanya Pemkot Bekasi turut mengirim untuk ucapa belasungkawa atau acara peresmian.

“Ada wali kota diundang ada anaknya sunatan ada lahiran termasuk tadi yang meninggal, karangan bunga itu untuk ucapan duka, ucapan bahagia perkawinan terus juga peresmian,” terang dia.

Spesifikasi karangan bunga yang dikirim Pemkot Bekasi atas nama wali kota atau wakil wali kota berbeda.

“Karangan bunga itu ada yang bentuknya agak besaran, ada yang sedang, bahkan ada yang sederhana,” ucapnya.

“Yang besaran itu tentunya dilihat dari pada saat wali kota dan wakil wali kota mengirimkan ucapan kepada tokoh satu dan lain hal,” tambahnya.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, hampir setiap hari mendapatkan undangan dari warga baik yang menggelar acara pernikahan, khitan, peresmian atau berita duka meninggal dunia.

Sebagai kepala daerah, dia tidak ingin mengecewakan warga yang sudah mengundangnya meski tidak mungkin undangan tersebut dihadiri satu per satu.

Cara terbaik menjaga hubungan ke warga yang sudah mengundangnya yakni, mengirim karangan bunga atas namanya dan Pemerintah Kota Bekasi.

Dia meminta, anggaran belanja karangan bunga di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 mencapai Rp1,1 miliar jangan dilihat sekedar nilainya.

Melalui karangan bunga, kepala daerah baik wali kota dan wakil wali kota ingin ikut berbahagia bersama warga atau turut berduka cita bagi yang sedang mendapatkan musibah.

“Jadi jangan dilihat nilainya tapi dilihat bentuk kepala daerah itu perhatian terhadap hubungan dengan warganya,” dalihnya.

Sumber: Tribun Medan

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS