Breaking News

Perbedaan Gagal Jantung, Henti Jantung dan Serangan Jantung, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Berikut ini perbedaan antara gagal jantung, henti jantung dan serangan jantung, lengkap beserta penyebab dan gejala yang dialami.

Gagal jantung, henti jantung dan serangan jantung adalah tiga kondisi pada jantung yang dapat berdampak serius pada kesehatan jika tidak segera ditangani.

Namun, ketiganya bukanlah hal yang sama dan terdapat beberapa perbedaan utama antara kondisi tersebut.

Gagal jantung berarti jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Lalu, henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah yang terjadi secara mendadak.

Sementara serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah tidak dapat mengalir ke jantung karena terhalang gumpalan darah.

Gagal Jantung

Dikutip dari Healthline, gagal jantung ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa suplai darah yang cukup ke tubuh. Tanpa aliran darah yang cukup, semua fungsi utama tubuh akan terganggu.

Gagal jantung adalah suatu kondisi atau kumpulan gejala yang melemahkan jantung.

Pada beberapa orang terkena gagal jantung, jantung mengalami kesulitan memompa cukup darah untuk mendukung organ lain dalam tubuh.

Sebagian lainnya mungkin mengalami pengerasan dan kekakuan otot jantung itu sendiri, yang menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung. Gagal jantung dapat mempengaruhi sisi kanan atau kiri jantung atau keduanya secara bersamaan.

Pada gagal jantung akut, gejalanya muncul tiba-tiba, tetapi hilang dengan cukup cepat. Kondisi ini sering terjadi setelah serangan jantung.

Ini juga mungkin akibat dari masalah dengan katup jantung yang mengontrol aliran darah di
jantung. Namun, pada gagal jantung kronis, gejalanya terus menerus dan tidak membaik seiring waktu. Sebagian besar kasus gagal jantung bersifat kronis.

Penyebab paling umum dari gagal jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD), gangguan yang menyebabkan penyempitan arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung.

Kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung, yakni:

1. Kardiomiopati, gangguan pada otot jantung yang menyebabkan jantung menjadi lemah;

2. Penyakit jantung bawaan;

3. Serangan jantung;

4. Penyakit katup jantung;

5. Jenis aritmia tertentu, atau irama jantung tidak teratur;

6. Tekanan darah tinggi;

7. Emfisema, penyakit paru-paru;

8. Diabetes;

9. Tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif;

10. HIV;

11. Anemia yang parah;

12. Pengobatan kanker tertentu, seperti kemoterapi;

13. Penyalahgunaan zat atau alkohol.

 

Gejala Gagal Jantung

Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut).

Tanda dan gejala gagal jantung di antaranya:

1. Kelelahan;

2. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba;

3. Kehilangan nafsu makan;

4. Katuk terus-menerus;

5. Ketak jantung tidak teratur;

6. Palpitasi jantung;

7. Pembengkakan perut;

8. Sesak napas;

9. Kaki dan pergelangan kaki bengkak;

10. Vena leher yang menonjol.

Sumber: Tribunnews

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS