Breaking News

Hari Ke-13 Pascalebaran Terjadi Kenaikan Kasus Covid-19 Walau Tidak Signifikan

Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Penularan Covid-19 masih terjadi di masyarakat. Hingga hari ke-13 pascalebaran terjadi kenaikan kasus meski tidak signifikan akibat mobilitas masyarakat pada Idulfitri dan liburan panjang.

Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Darurat Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander Kaliaga Ginting menyebut penularan Covid-19 masih ada komunitas masyarakat sekitar 200-400 kasus per hari dan naik turun.
“Namun persoalannya harus dilihat lagi penularan kasus ini, apakah testingnya sudah optimal atau belum. Jadi sepanjang itu belum optimal, kita belum bisa meyakinkan bahwa memang hanya terjadi sekitar 200 hingga 400-an kasus per hari dan itu belum diketahui,” katanya, Senin (16/5/2022).

Menurutnya, saat ini jumlah testing untuk pelacakan pascalebaran terbilang menurun. Ini dikarenakan pihak yang ditesting hanya bagi orang bergejala dan ada kontak erat. Bahkan selama menjelang lebaran dan sampai akhir Idulfitri kemarin angka testing menurun dan ini cukup dikhawatirkan.
Maka Satgas Penanganan Covid-19 berharap sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berakhir pada 23 Mei 2022 mendatang jumlah testing sebaiknya bisa di atas 100.000 per hari atau idealnya di atas 200.000.

“Bila kita lihat angka keterisian rumah sakit (BOR) memang kecil, kemudian kasus barunya kecil. Jangan-jangan ini karena testingnya juga kecil. Untuk itu kita harus menunggu hingga akhir bulan Mei ini apakah angka rumah sakit naik atau tidak. Kalau angka keterisian rumah sakit naik, berarti ada penularan di masyarakat yang tidak terdeteksi,” ungkap dr Alex.
Selain itu, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet juga tergolong kecil. Hal ini ditambah dengan adanya Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 17 yang menyatakan orang yang datang dari luar negeri tidak semuanya harus melakukan pemeriksaan PCR di bandara, kecuali yang bergejala. Jadi cukup menunjukkan hasil PCR dari tempat asal dan hasil vaksinasi serta tidak dilakukan karantina kesehatan lagi.

“Hal ini yang ditunggu karena sekarang banyak negara sekarang ini ada varian-varian virus baru, bahkan varian baru lonjakan di Afrika Selatan. Kemudian juga di Tiongkok dan ini yang menjadi kekhawatiran kita,” tutup dia.

Sumber: beritasatu.com

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS