Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan vaksinasi cacar monyet di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Satgas Monkepox PB IDI Hanny Nilasari.
“Saat ini Satgas Monkeypox PB IDI tengah menyapkan rekomendasi lanjutan untuk vaksinasi cacar monyet. Kami menggodoknya dalam diskusi konsolidasi dalam divisi tata laksana Satgas Monkeypox,” kata Hanny dalam konferensi pers yang diselengarakan secara virtual, Jumat (26/8).
Hanny mengungkapkan, ada dua mekanisme untuk pemberian vaksinasi cacar monyet. Pertama yakni pemberian kepada orang-orang yang terindikasi sudah terpapar cacar monyet, dan kedua yakni pemberian vaksinasi pada orang-orang yang sudah berkontak langsung degan pasien cacar monyet.
“Selain itu tenaga kesehatan juga diberikan vaksin. Jadi itu rekomendasi yang akan diberikan,” imbuh Hanny.
Adapun, Hanny menyebut bahwa jika nanti ada vaksin cacar monyet, maka vaksin itu tidak diindikasikan untuk masyarakat umum atau masuk dalam program vaksiansi massal seperti covid-19. Hanya orang-orang yang berisiko tinggi saja yang akan mendapatkannya.
“Karena kita tahu bahwa penularan monkeypox ini harus bersentuhan langsung. Karenanya orang-orang yang berisiko tinggi dan nakes yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin,” pungkasnya.
Saat ini sendiri, di Indonesia sudah ada satu pasien yang terkonfirmasi cacar monyet dan 23 suspek. Sementara itu di tingkat global hingga 25 Agustus 2022 tercatat ada sebanyak 46.724 total kasus cacar monyet. Secara rinci, 46.337 kasus berasal dari negara nonendemis dan 387 kasus dari negara dengan riwayat penyakit monkeypox.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan akan menyiapkan sebanyak 10 ribu dosis vaksin cacar monyet di Indonesia. Namun demikian, vaksin itu belum akan digunakan untuk vaksinasi massal. Pasalnya, belum ada rekomendasi dari World Health Organization (WHO) mengenai vaksinasi massal untuk cacar monyet.
“Ada 2 atau 3 negara yang sudah melakukan vaksinasi. Dan kita sedang proses pengadaan dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM. InsyaAllah ada sekitar 10 ribu vaksin yang akan diadakan di Indonesia,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Nantinya, lanjut dia, vaksin itu akan diberikan kepada orang yang tengah menderita cacar monyet dan pada orang-orang yang terdeteksi melakukan kontak erat dengan pasien positif cacar monyet.
Syahril menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk menghadapi virus cacar monyet di Indonesia. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Pasalnya, virus cacar monyet memiliki tingkat keparahan yang rendah.
“Dari laporan kasus cacar monyet, yang meninggal itu 1%. Itu jauh dibandingkan dengan covid-19 yang kadang-kadang bisa mencapai 10% sampai 15% kematiannya. Dimohon pada masyarakat tetap tenang bahwa sanya kasus cacar monyet ini sudah kita siapkan baik di tingkat surveilans, di dinkes puskesmas memiliki kesigapan untuk melakukan deteksi termasuk preventif edukasi kepada masyarakat,” beber dia.
Sumber: mediaindonesia. com
0 Komentar