Breaking News

BI NTB Siapkan Rp 1,6 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Nataru

Mataram,  MimbarBangsa.co.id  – Memenuhi kebutuhan uang tunai hingga akhir tahun 2022, kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,6 triliun, atau meningkat 19% (yoy).

Kepala Perwakilan BI NTB, Heru Saptaji, mengatakan jumlah tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan uang tunai pada bulan Desember yang diproyeksikan mencapai Rp1 triliun, khususnya menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh realisasi pembayaran belanja pemerintah daerah dan provinsi dan penyediaan uang tunai dalam rangka memenuhi kesiapan layanan perbankan maupun ATM di seluruh wilayah NTB hingga penghujung tahun,” ungkap Heru Saptaji, di Mataram, Rabu (14/12/2022).

Selain itu, seiring dengan pemulihan kegiatan masyarakat di tengah kenormalan baru akan berdampak pada membaiknya sektor pariwisata.

Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan akan menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berlibur dan merayakan Natal dan tahun baru di Pulau Lombok, sehingga akan berdampak pula terhadap kebutuhan uang tunai.

“Kami dari BI Provinsi NTB bersama perbankan dan Perusahaan Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) telah berkomitmen untuk menjaga kesiapan layanan pemenuhan uang tunai kepada masyarakat melalui layanan kas di seluruh jaringan kantor bank maupun melalui gerai ATM dan CRM yang tersebar di seluruh wilayah NTB yang berjumlah lebih dari 1.200 unit,” ujarnya.

Heru menegaskan, di tengah meningkatnya kebutuhan uang tunai, BI menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam bertransaksi dengan uang rupiah dengan mengenali ciri-ciri keasliannya sehingga terhindar dari uang palsu.

“Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan bangsa wajib dijaga dan diperlakukan dengan baik sehingga fisiknya tidak cepat lusuh dan rusak dengan 5 Jangan yakni jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan angan dibasahi,” tegasnya.

Menurut Heru, hingga November 2022, outflow uang tunai di Provinsi NTB tercatat sebesar Rp 8,6 triliun meningkat 28% (yoy). Peningkatan terjadi pada uang pecahan besar (Rp 100.000 dan Rp 50.000) sebesar 28% (yoy) dan uang pecahan kecil meningkat 29% (yoy). Disisi lain, inflow uang tunai relatif stagnan sebesar Rp 7,5 triliun.

“Sepanjang tahun 2022 hingga bulan November terjadi net-outflow uang tunai sebesar Rp 1,07 triliun, meningkat hampir 2,5 kali dan merupakan yang tertinggi, tumbuhnya net-outflow tersebut menunjukkan tumbuhnya kegiatan usaha dan daya beli masyarakat,” jelasnya

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS