Breaking News

Libur Nataru, Okupansi Hotel di Gili Trawangan Capai 80%

Mataram, MimbarBangsa.co.id  – Para pengelola hotel di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat memperkirakan okupansi hotel akan mencapai 80% seiring kedatangan wisatawan domestik dan asing yang diperkirakan mencapai 4.800 orang saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

“Perkiraan tingkat hunian kamar hotel mencapai 70%-80%, maka wisatawan yang menginap sekitar 4.200 hingga 4.800 orang saat libur Nataru,” kata Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan Kamis malam (15/12/2022).

Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tingkat hunian kamar hotel pada November 2022 yang mencapai 50-60%

Jumlah kamar hotel yang tersedia sebanyak 6.000 kamar, tersebar di kawasan wisata tiga gili, yakni Gili Trawangan, Meno, dan Air. Namun sebagian besar terpusat di Gili Trawangan.

“Jika terjadi tingkat hunian hingga 70-80%, maka rata-rata kunjungan wisatawan bisa 1.000 hingga 1.200 orang per hari dengan lama tinggal bisa mencapai enam hari,” ujarnya.

Kusnawan mengatakan para pengelola hotel tentunya sudah menyiapkan berbagai fasilitas dan pelayanan terbaik untuk menyambut tamu mereka yang sudah lama merindukan suasana Tahun Baru di Gili Trawangan yang sebelumnya sempat sepi akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang, juga memperkirakan okupansi hotel meningkat sebesar 20-30% saat momen libur Natal-Tahun Baru, sehingga rata-rata keterisian kamar hotel yang sebelumnya 40% pada November bisa naik menjadi 60-70% pada Desember 2022.

“Kunjungan wisatawan saat Nataru kemungkinan masih didominasi dari domestik, tapi kalau di kawasan tiga Gili kebanyakan mancanegara,” ujarnya.

Menurut dia, hotel-hotel yang ada di sekitar destinasi wisata masih menjadi incaran wisatawan untuk menginap, dibandingkan dengan hotel di Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB.

Hal itu disebabkan karena pada Natal dan Tahun Baru menjadi momentum sebagian orang untuk berlibur. Sedangkan hotel perkotaan lebih didominasi dengan kegiatan wisata pertemuan.

“Sudah menjadi kebiasaan bagi para wisatawan lebih memilih menikmati libur sambil berwisata akhir tahun di destinasi wisata,” kata Lanang.

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS