Breaking News

Program Jalan Usaha Tani Permudah Akses Lahan Pertanian

Jakarta, MimbarBangsa.co.id  – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementerian Pertanian menginisiasi program jalan usaha tani (JUT) guna membantu petani dalam mempermudah mengakses lahan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.

“JUT bertujuan mempermudah akses para petani dalam memperluas jalur distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan petani,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (16/12/2022).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menambahkan bahwa JUT juga pada praktiknya mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

 

“Ditjen PSP menyalurkan bantuan, salah satunya melalui wujud pembangunan jalan pertanian di berbagai daerah dengan pengupayaan tenaga kerja padat karya,” kata Ali Jamil.

Pembuatan jalan usaha tani dilakukan meliputi kawasan budidaya tanaman pangan, kawasan budidaya perkebunan, dan kawasan budidaya hortikultura. Tak ketinggalan kawasan budidaya perternakan pun termasuk didalamnya. Namun lahan yang ditetapkan sebagai lokasi jalan usaha tani harus memenuhi syarat, antara lain clear dan clean. Status lahan juga harus jelas dan tersedia petani penerima manfaat atau sesuai kriteria yang telah ditentukan.

Terkait manfaat jalan usaha tani terhadap petani, Sub Koordinator Pengelolaan Lahan, Air, dan Pembiayaan pada Bidang Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Joko Nur Cahyono, mengatakan akses petani makin mudah dan produktivitas pertanian makin tinggi.

Dikatakan JUT merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan), untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, mengangkut sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan.

Salah satu program JUT yang terasa manfaatnya oleh petani menurut dia berada di Dusun Sulakdoro, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“Jika jalan tidak bagus, ketika panen petani akan kesulitan mengakses jalan. Perawatan alat mesin pertanian (alsintan) maupun sarana dan produksi pertanian (saprodi) juga akan kesulitan. Dengan dibangunnya JUT sangat memudahkan dalam mobilitas sehingga mampu menekan biaya produksi pertanian,” kata Joko Nur.

Untuk itu dia mengimbau kelompok tani agar merawat jalan yang sudah dibangun pemerintah, juga mengawasi penggunaannya.

“Pemerintah sudah memberikan bantuan kepada kita. Mohon dirawat. Kalau perawatan menjadi tanggung jawab kelompok. Bisa dibayangkan jika tidak ada JUT, saat hujan, saat harus membawa hasil tani, tentu akan kesulitan. Mohon dirawat dengan baik supaya usia JUT lebih lama. Tolong diawasi juga penggunaannya. Kalau truk tronton lewat, jalannya pasti rusak karena melebihi batas ambang maksimal muatan,” pungkas Joko.

 

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS