Breaking News

AAUI Sebut Premi Asuransi Umum Tembus Rp 90,12 Triliun

Jakarta, MimarBangsa.co.id – Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), premi asuransi umum tumbuh 15,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 90,12 triliun di akhir 2022. Tercatat, hampir semua lini usaha berkontribusi pada pertumbuhan premi asuransi umum, dan hanya dua lini yang tercatat tumbuh negatif.

Pertumbuhan ini sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana premi perusahaan asuransi umum dicatatkan tumbuh 16,6% (yoy) menjadi Rp 89,7 triliun. Asuransi umum mengambil porsi 16,8% dari total premi industri perasuransian mencapai Rp 532,9 triliun yang tumbuh 2,5% (yoy).

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menyampaikan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,31% pada tahun 2022. Tren positif tersebut turut memengaruhi kinerja dari perusahaan asuransi umum.

“Premi untuk seluruhnya dibukukan tumbuh 15%, yang dikontribusi oleh asuransi properti, kendaraan bermotor, pengangkutan, dan hampir semua lini usaha, sejalan dengan yang kita sampaikan terkait ekonomi makro,” beber Trinita dalam Konferensi Pers Data Industri Asuransi Umum Triwulan IV Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Secara kontribusi, kata Trinita, premi di industri asuransi umum masih dicatatkan dari tiga lini usaha yakni asuransi harta benda (properti), asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kredit. Ketiga lini usaha ini mencakup 65,11% dari total premi industri.

Perinciannya, asuransi properti pada membukukan pertumbuhan premi 17,3% (yoy) menjadi Rp 26,23 triliun pada tahun 2022. Faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha ini adalah meningkatnya kredit real estate, KPR dan KPA, serta UMKM.

“Hal ini juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual properti komersial maupun properti residensial,” jelas Trinita.

Sementara itu, lini usaha asuransi kendaraan bermotor ditutup menguat 15,7% (yoy) menjadi Rp 18,14 triliun. Peningkatan premi lini usaha ini tentunya dipengaruhi tumbuhnya penjualan kendaraan bermotor dari roda dua maupun roda empat di tahun 2022 ini.

Mengacu data Gaikindo dan AISI, jumlah peningkatan penjualan kendaran roda empat tumbuh sebesar 17,4% dibandingkan tahun lalu. Sementara pada kendaraan roda dua hanya mengalami kenaikan sebesar 3,2% dibandingkan tahun 2021.

Lini usaha asuransi yang juga menjadi salah satu pangsa terbesar selanjutnya yakni asuransi kredit. Lini usaha tersebut mengalami peningkatan di 4,5% (yoy) menjadi Rp 14,29 triliun.

“Peningkatan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus memberikan penyaluran Kredit kepada masyarakat. Tercatat pada Data Bank Indonesia, pertumbuhan terjadi pada semua jenis kredit yang disalurkan oleh bank umum dan BPR pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2021,” jelas Trinita.

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS