Breaking News

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat 0,37% Tembus 6.920

Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,37% ke level 6.920 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/2/2023).

Menurut NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research memperkirakan the Fed masih agresif (hawkish) dalam menaikkan suku bunga, sementara Tiongkok mempertahankan suku bunganya.

NHKSI Research menilai posisi IHSG saat ini masih relatif aman di atas support MA20/6890, meskipun belum bergerak di atas level MA10 atau 6910. “Oleh karena itu, saran terbaik bagi investor pada periode sideways ini adalah hold semua posisi dan average up secara bertahap ketika IHSG mulai kembali bergerak di atas level 6900,” tulis NHKSI dalam risetnya hari ini.

Pasar global tetap berada di wilayah positif di tengah libur pasar saham AS awal pekan ini. Adapun untuk hari ini, sederet data ekonomi yang menjadi perhatian pasar keuangan global, sebagian besar adalah Purchasing Manager Index dari Jepang, Prancis, Jerman, Zona Euro, Inggris, dan AS. Selain itu, Indeks Sentimen Ekonomi ZEW Jerman akan memberikan pandangan tentang kondisi ekonomi selama enam bulan ke depan, yang disurvei dari 350 investor dan analis institusional Jerman.

Terakhir, US Existing Home Sales (Jan.) juga akan terpantau dari sebelumnya sebesar 4,02 juta. Sekarang diperkirakan akan meningkat menjadi 4,1 juta, memberikan wawasan tentang pasar perumahan AS dan indikator kekuatan ekonomi secara umum. Dari Timur, Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjamannya di 3,65% selama 6 bulan berturut-turut. Indeks Dolar diperdagangkan di sekitar 104, tetap stabil karena data ekonomi AS yang kuat diperkirakan akan membuat Fed tetap hawkish.

IHSG ditutup flat setelah sesi perdagangan yang fluktuatif namun berhasil meraup Net Buy asing sebesar Rp 475,6 miliar. Bank Indonesia mencatat surplus transaksi berjalan pada 4Q22 sebesar US$ 4,3 miliar atau 1,3% dari PDB, sedikit melambat dari 3Q22 sebesar US$ 4,5 miliar; Pencapaian tersebut ditopang surplus neraca perdagangan nonmigas dan tingginya harga komoditas ekspor. Dengan demikian, surplus transaksi berjalan sepanjang tahun 2022 naik signifikan menjadi US$13,2 miliar (1% dari PDB) dibandingkan surplus tahun 2021 sebesar US$3,5 miliar. (0,3% dari PDB).

Indeks S&P/AX 200 Australia turun 0,48%, Nikkei 225 Tokyo turun 0,24%, Kospi Korsel turun 0,05%, Hang Seng Hong Kong turun 0,03%, indeks komposit Shanghai naik 0,28%.

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS