Breaking News

Transisi Energi Eropa Terganjal, Minyak Mentah Mixed

Texas, MimbarBangsa.co.id – Harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi pada perdagangan pagi ini di Asia, Selasa (21/2/2023). Ekspektasi kenaikan suku bunga AS mendorong nilai tukar dolar menguat sehingga permintaan menurun karena minyak menjadi lebih mahal.

Harga minyak mentah jenis WTI naik 1,02% menjadi US$ 77,12 per barel, sementara Brent turun 0,63% menjadi US$ 83,54 per barel.

Sebagaimana dikutip dari Oilprice.com, pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa hari Senin gagal mencapai kesepahaman terkait aturan untuk penghapusan bahan bakar fosil karena perrdebatan soal kategorisasi energi nuklir sebagai bagian dari transisi energi.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan yang akan dipresentasikan sebagai kebijakan terpadu UE pada KTT COP 28 PBB pada bulan Desember.

Teks yang gagal mendapatkan persetujuan dari semua anggota UE, memperingatkan terhadap pasar dan kerentanan geopolitik yang diciptakan oleh ketergantungan bahan bakar fosil dan menyerukan penghapusan batu bara secara global sebagai langkah penting pertama.

The Fed akan mengadakan rapat bulana mulai Rabu nanti. Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga dapat memperkuat dolar. Greenback yang lebih kuat membuat minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Tanda lain dari peningkatan pasokan, Kazakhstan akan memasok 100.000 ton minyak melalui pipa Druzhba Rusia ke Jerman pada bulan Maret untuk kilang PCK Schwedt.

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS