Breaking News

Kemendag Antisipasi Dampak El Nino terhadap Pangan dan Inflasi

Jakarta, MimbarBangsa.co.id  – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memantau kenaikan harga dan kesulitan pasokan pangan di Indonesia sebagai tindakan antisipasi terhadap dampak dari fenomena El Nino. Fenomena ini adalah kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal.

Dilansir dari Antara, Jumat (28/4/2023), Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag, Kasan, menjelaskan bahwa pihaknya akan memantau pergerakan pasokan pangan, baik dari Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), maupun Kemendag sendiri, agar dampak El Nino tidak terlalu mempengaruhi kenaikan harga pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Kasan juga menyampaikan bahwa dampak El Nino tidak hanya terjadi pada komoditas sawit, tetapi juga pada produk lain seperti kedelai dan gula yang berasal dari luar negeri. Sebagai upaya antisipasi pergerakan harga, Kemendag melakukan kebijakan khusus untuk minyak goreng, antara lain penurunan domestic market obligation (DMO) atau pasokan minyak goreng dalam negeri, penentuan rasio ekspor serta insentif untuk minyak goreng kemasan dan curah.

Selain itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan bahwa antisipasi terhadap fenomena El Nino harus dilakukan dari dua sisi, yaitu hulu dan hilir. Dari sisi hulu, perlu dilakukan peningkatan produksi dengan berbagai cara yang menjadi wilayah yang harus ditangani oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian. Sedangkan dari sisi hilir, perlu dilakukan langkah-langkah penguatan stok dan cadangan pemerintah.

Ketut menjelaskan bahwa dampak El Nino dapat berimbas pada gejolak harga pangan serta barang kebutuhan pokok lainnya, kekurangan pasokan, dan lain-lain. Oleh karena itu, Bapanas telah menetapkan cadangan pangan khususnya minyak goreng sebanyak 100.000 ton sebagai tahap awal. Cadangan pangan ini akan disiapkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dan ID Food dan akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga.

Ketut berharap Bulog dapat menjadi distributor pertama (D1) sehingga bisa mendapat harga yang wajar, sebab pendistribusian Bulog memiliki jangkauan yang luas. Pihaknya akan memperkuat Bulog dan ID Food dalam rangka distribusi minyak goreng, baik Minyak Goreng Kita maupun minyak goreng curah, untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga di Indonesia.

Fenomena El Nino adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah dan Timur meningkat secara signifikan di atas kondisi normal. Hal ini menyebabkan perubahan cuaca global yang signifikan, termasuk peningkatan suhu di beberapa wilayah dan penurunan curah hujan di wilayah lainnya. Fenomena El Nino terjadi secara alami dan berlangsung dalam jangka waktu yang tidak teratur, biasanya dalam interval 2-7 tahun.

Fenomena El Nino ini dapat mempengaruhi produksi pangan, kebakaran hutan, bencana alam, dan berbagai sektor lainnya di seluruh dunia. Oleh karena itu, fenomena ini perlu dipantau dengan baik dan diantisipasi dampaknya terutama pada sektor pangan dan ketersediaan air.

 

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS