Breaking News

Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Ganjar Diumumkan jadi Capres PDIP

Jakarta, MimbarBangsa.co.id — Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut bakal mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP pada Jumat (21/4).

Berdasarkan informasi  dari lingkungan PDIP, pengumuman bakal digelar di Istana Batu Tulis, Bogor, usai salat Jumat dengan dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Istana Batu Tulis memiliki kedekatan historis dengan Megawati dan kerap jadi saksi pertemuan figur publik tanah air.

Istana Batu Tulis terletak di Jalan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor, Jawa Barat. Istana ini berada tidak jauh dari Prasasti Batu Tulis, prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran.

Dulu, Istana Batu Tulis dibangun untuk tempat peristirahatan Soekarno sembari menikmati Kota Bogor. Namun tempat ini akhirnya jadi tempat pengasingan Soekarno selepas Orde Baru berkuasa.

Pembangunan Istana Batu Tulis ini bermula dari kunjungan ahli gunung berapi asal Belanda Abraham Van Riebeeck pada 1702. Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Van Riebeeck ditugaskan pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Dari hasil pengecekan Van Riebeeck, rupanya letusan Gunung Salak membuat aliran Sungai Ciliwung tersumbat. Padahal air sungai ini jadi sumber air bagi warga Batavia (Jakarta).

Dia pun membersihkan sumbatan dan dipersilakan membangun tempat peristirahatan untuk memantau Gunung Salak.

Kemudian pada 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar kompleks tersebut dan mendirikan bangunan dengan R.M. Soedarsono sebagai arsitek.

Dari tempat peristirahatan, Istana Batu Tulis kemudian jadi tempat pengasingan dirinya setelah Orde Baru naik tahta.

Rekam jejak Megawati di Istana Batu Tulis

Istana Batu Tulis acap kali digunakan Megawati untuk menghelat pertemuan dengan sejumlah tokoh publik. Berikut rekam jejak pertemuan Megawati di Istana Batu Tulis.

15 Mei 2009 – Megawati dan Prabowo

Megawati mengadakan pertemuan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait kesepakatan bersama menghadapi Pilpres 2009. Megawati jadi capres, sedangkan Prabowo sebagai cawapres.

22 Oktober 2017 – Megawati dan Jokowi

Selama kurang lebih tiga jam, Megawati mengadakan pertemuan tertutup dengan Joko Widodo. Sekjen PDIP Hasto kristiyanto menyebut pertemuan ini terbilang mendadak dengan bahasan mengenai dinamika politik.

20 Februari 2018 – Megawati dan Jokowi

Keduanya kembali bertemu di Istana Batu Tulis pada 2018 atau setahun jelang pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir. Usai pertemuan tersebut, Jokowi kembali dideklarasikan sebagai capres PDIP untuk Pemilu 2019.

8 Juli 2018 – Megawati dan Jokowi

Megawati bertemu dengan Jokowi pada Juli 2018 untuk menepis kabar miring soal komunikasi keduanya. Kandidat cawapres saat itu sudah mengerucut dan tak selang lama, Maruf Amin diumumkan sebagai cawapres.

8 Oktober 2022 – Megawati dan Jokowi

Jokowi kembali diundang ke Istana Batu Tulis untuk berdiskusi. Megawati dan Jokowi membahas berbagai hal termasuk Pemilu 2024 selama kurang lebih dua jam.

(els/vws)

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS