Breaking News

Dugaan Pungli Seleksi Wasit, Erick Thohir Wakilkan Direktur PSSI Beri Keterangan di Bareskrim

Jakarta, MimbarBangsa.co.id – Bareskrim Polri mengundang ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pungutan liar (pungli) dalam seleksi wasit sepak bola Liga 1 dan 2.

“Hari ini Bareskrim Polri mengundang ketua umum PSSI,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah, di Mabes Polri, Senin (17/7/2023).

Kendati demikian, menurut Nurul, yang bersangkutan berhalangan hadir dan mengutus perwakilan ke Bareskrim.

“Adapun yang ditunjuk beliau untuk menghadiri undangan adalah saudara A yang merupakan direktur perwasitan PSSI,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, dirinya akan turun tangan langsung apabila menemukan adanya pungutan liar atau pungli dalam proses seleksi wasit Liga 1 dan 2.

Kendati demikian, Erick Thohir meragukan jika isu yang beredar tersebut benar. Pasalnya, proses seleksi wasit Liga 1 dan 2 terbilang cukup ketat dan dipantau langsung oleh instruktur wasit dari Jepang.

“Kalau ada kasih tahu saya. Kalau benar ada, nanti saya gigit sendiri. Hal itu (seleksi, red) sudah ada pengawasan dari Ogawasa dari Jepang,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Rabu (5/7/2023).

Erick Thohir menjamin para wasit tersebut bekerja dengan sangat profesional dan agak sulit untuk diinterupsi kala menjalankan tugas.

“Saya rasa wasit-wasit Jepang ini sangat profesional. Mereka diajak nonton Argentina saja tidak mau karena tugas komitmen mereka belum selesai. Tapi kalau memang benar ada pungli kasih tahu saya, biar saya gigit,” lanjutnya.

Erick Thohir juga mengungkap alasan dirinya menjadi pimpinan di komite wasit PSSI. Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak yang lain yang mencoba mengambil keuntungan pribadi dalam pelaksanaan sepak bola di Indonesia.

“Komite wasit ini saya pimpin sendiri. Kalau ada yang aneh-aneh bisa dihukum seumur hidup. Kalau di kepolisian, kan hanya beberapa tahun. Kalau di komite, seumur hidup,” pungkasnya.

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS