Breaking News

Ratusan Ternak Sapi di Cirebon Terjangkit Virus LSD

Cirebon, MimbarBangsa.co.id  – Penyakit lumpy skin disease (LSD) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tercatat masih tinggi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Lis Nuraeni menyebutkan, jumlah ternak sapi yang terpapar penyakit lumpy skin disease (LSD) tercatat sebanyak 157 ekor.

“Sepanjang 2023, jumlah kasus LSD menembus angka 469. Berdasarkan jumlah tersebut, 301 ekor berhasil sembuh, 2 ekor mati, dan 8 ekor lainnya harus dipotong paksa,” kata Lis di Kabupaten Cirebon, Jumat (14/7/2023).

Menurut Lis, kasus LSD ini terjadi sejak akhir 2022. “Masyarakat jangan panik karena ternk sapi yang terjangkit virus LSD, dagingnya layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Lis, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon masih menunggu vaksin LSD. Proteksi tersebut bakal dikirim oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Adapun kebutuhan vaksin LSD untuk Kabupaten Cirebon sebanyak 5.000 ekor. “Sementara, jumlah hewan yang sudah mendapatkan proteksi vaksin itu baru 340 ekor,” imbuhnya.

Upaya lainnya, lanjut Lis, pemerintah juga melakukan pengobatan hingga penyemprotan kandang sapi menggunakan cairan disinfektan.

“Sama dengan PMK, pencegahan penyakit LSD juga harus di awali dari kandangnya dahulu,” kata Lis.

Sebagai informasi, LSD merupakan penyakit yang disebabkan oleh lumpy skin disease virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae. Virus ini umumnya menyerang ternak sapi dan kerbau.

Penularan LSD langsung melalui kontak dengan lesi kulit. Namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu.

Secara tidak langsung, penularan ini terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

LSD pertama dilaporkan pertama kali di Zambia, Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa, dan Asia. Pada 2019, LSD dilaporkan di China dan India lalu setahun setelahnya dilaporkan di Nepal, Myanmar dan Vietnam.

Pada tahun 2021, LSD telah dilaporkan di Thailand, Kamboja dan Malaysia. Sampai saat ini, penyakit ini mulai ditemukan di Indonesia.

 

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS