Breaking News

Dinas Sosial Kota Gunungsitoli Ungkap Realitas 1.216 Warga Disabilitas

Gunungsitoli, HarianNias.com –Dinas Sosial Kota Gunungsitoli telah mencatat jumlah 1.216 individu dengan disabilitas serta 21 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang terdaftar pada saat ini.

Kepala Dinas Sosial Kota Gunungsitoli, Bonifasius Telaumbanua, mengungkapkan variasi kondisi yang dialami oleh penyandang disabilitas. Beberapa di antaranya telah mengenyam pendidikan, sementara lainnya terpaksa putus sekolah atau bahkan ada yang menyerah untuk melanjutkan pendidikan. Tidak hanya itu, ada pula yang menghadapi situasi pasif terhadap keadaannya, bahkan beberapa di antaranya mengalami perlakuan pasung.

Pernyataan tersebut disampaikan pada peringatan hari Disabilitas Internasional di Taman Ya’ahowu, Kota Gunungsitoli, pada Jumat (15/12/2023), yang diselenggarakan oleh Centre for Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM & CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen.

Bonifasius menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan balai insyaf dari Kementerian Sosial dalam menangani masalah yang dihadapi oleh penyandang disabilitas di wilayah Kota Gunungsitoli. Sebagai contoh, di Desa Iraonolase, telah dicanangkan program pembangunan yang fokus pada pembangunan fasilitas seperti kamar mandi dan tempat tinggal yang disesuaikan untuk penyandang disabilitas.

Tak hanya itu, beberapa bantuan telah diberikan kepada mereka sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bonifasius menekankan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan wujud kepedulian dan perhatian terhadap para penyandang disabilitas.

Namun, dalam upaya penanganan di lapangan, pihaknya menghadapi berbagai kesulitan. Bonifasius mencatat bahwa salah satu tantangan utama adalah kurangnya perhatian dari pihak keluarga terhadap kondisi penyandang disabilitas. Hal ini menjadi hambatan dalam proses penyembuhan, di mana dukungan keluarga sangatlah penting.

Bonifasius juga mengungkapkan bahwa terkadang, setelah penyandang disabilitas sembuh dari proses rehabilitasi, ada kasus penolakan dari pihak keluarga. Ini menciptakan situasi di mana mereka ditolak dan tanggung jawabnya dianggap menjadi sepenuhnya milik pemerintah.

Oleh karena itu, ia berharap agar keluarga penyandang disabilitas turut serta dalam proses rehabilitasi dan dapat menerima mereka ketika kondisinya telah membaik. Bonifasius menegaskan bahwa perlunya masyarakat memperlakukan penyandang disabilitas secara inklusif, menghindari perlakuan yang berbeda yang bisa memicu kondisi mereka kembali memburuk.

Ia juga menginformasikan bahwa Kota Gunungsitoli memiliki 21 LKS, di mana 11 di antaranya mengikuti proses akreditasi tahun ini. Salah satunya, Panti Asuhan Caritas Dorkas, berhasil mendapat akreditasi A, sementara yang lainnya mendapatkan akreditasi B.

Peringatan hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh Centre for Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM & CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini diakhiri pada hari ini dengan kehadiran sejumlah pihak, termasuk Ketua Yayasan Oni Pedistra yang juga Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Yunius Larosa, serta perwakilan dari berbagai instansi seperti Dinas Kependudukan, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, BPJS Kesehatan, Dinas Perindustrian, PMI, Personil dari Polres Nias, Panitia, Pengurus dan Anggota Panti Asuhan, serta Orang Tua Penyandang Disabilitas. (Wahananews)

© Copyright 2024 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS