Nias Selatan, HarianNias.com – Perjalanan ke Pulau Nias, Sumatera Utara, bukan hanya tentang pemandangan laut yang memesona atau ladang-ladang yang subur. Di sana, tersembunyi sebuah harta karun sejarah yang menakjubkan, menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam.
Salah satu dari tempat bersejarah yang mencengangkan adalah Situs Megalit Tundrumbaho, terletak di Desa Lahusa, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan. Di sini, jejak batu-batu megalitikus dari zaman Batu Muda atau Neolitikum, berdiri kokoh sebagai saksi bisu dari masa lalu. Situs Megalit Tundrumbaho bukan hanya sekadar tempat wisata, namun juga ruang di mana alam mempertemukan kita dengan sejarah masa lalu.
Tidak hanya batu-batu purba yang menakjubkan, tetapi situs ini juga menjadi panggung bagi tarian Moyo, sebuah kesenian unik dari suku Nias. Gerakannya menggambarkan keindahan perdamaian dan persatuan, memberikan gambaran hidup dari masa lalu yang kaya akan budaya.
Pengunjung yang beruntung dapat menyaksikan langsung tarian ini, sambil merasakan kedamaian di antara ratusan batu megalit dengan bentuk yang menarik: batu tegak, batu datar, hingga patung manusia. Bahkan, masyarakat setempat meyakini bahwa tempat ini bukan hanya untuk menyambut tamu, tetapi juga menjadi panggung berbagai acara sakral, mulai dari pernikahan hingga persidangan.
Namun, akses ke situs ini bukanlah perjalanan biasa. Wisatawan harus siap untuk menempuh pendakian dan tracking selama sepuluh menit dari Pasar Gomo, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Meski begitu, keajaiban sejarah yang ditawarkan tempat ini sungguh patut untuk dijelajahi.
Kesempatan untuk merasakan keajaiban sejarah di Pulau Nias ini tak boleh disia-siakan. Setelah mengunjungi Situs Megalit Tundrumbaho yang sudah berusia ratusan tahun, Anda tidak hanya akan terpesona oleh keindahan alamnya, tetapi juga dibawa dalam petualangan sejarah yang memukau. Pulau Nias, dengan segala cerita sejarahnya, menantikan penjelajahan Anda!
Social Header