Breaking News

Diduga Kelalaian Pemborong, Jembatan Fayo Ambruk, Mobil L300 Jatuh ke Sungai


Nias Selatan, HarianNias.com
Sebuah insiden tragis terjadi pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB di Jembatan Fayo, yang terletak di samping SMA Negeri 1 Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Sebuah mobil L300 yang mengangkut pupuk, semen, beras, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya menuju Kecamatan Mazo, jatuh ke sungai setelah jembatan darurat yang sedang direnovasi ambruk. Kecelakaan ini mengakibatkan empat orang luka berat, salah satunya masih anak-anak. Keempat korban saat ini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Gomo.

Jembatan Fayo merupakan jembatan vital yang menghubungkan Desa Sifaoroasi Gomo, Kecamatan Gomo, dengan Kecamatan Mazo. Jembatan ini sedang dalam proses renovasi oleh pemborong yang diduga tidak serius dalam mengerjakan proyek tersebut. Menurut sejumlah warga, dalam satu bulan terakhir, pemborong hanya bekerja satu hari, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan keamanan jembatan darurat yang dibuat.

Menurut informasi yang diperoleh, mobil L300 beserta muatannya terjatuh ke dalam sungai dengan kedalaman sekitar 4 meter. Jembatan darurat tersebut diduga ambruk akibat kelalaian tukang atau pemborong yang sedang mengerjakan proyek renovasi jembatan. Namun, hingga saat ini, identitas rekanan atau perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut masih belum jelas.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa jembatan tersebut sedang dikerjakan oleh kontraktor yang tidak diketahui asal-usulnya. "Tidak ada papan informasi mengenai proyek ini. Sebelumnya, ada jembatan darurat yang dibuat dari batang pohon kelapa, namun tukang atau pemborong memotong ujung batang pohon kelapa tersebut. Akibatnya, ketika dilewati kendaraan, jembatan itu tidak kuat menahan beban dan ambruk," ujarnya.

Warga juga menyayangkan sikap pemborong yang dinilai tidak serius dalam mengerjakan proyek tersebut. "Dalam sebulan, mereka hanya bekerja satu hari. Ini sangat tidak bertanggung jawab. Jembatan ini sangat penting bagi kami karena menghubungkan dua kecamatan," tambah warga tersebut.

Insiden ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat. Mereka mempertanyakan keamanan dan prosedur standar dalam pelaksanaan proyek renovasi jembatan. Selain itu, ketiadaan papan informasi proyek juga menjadi sorotan, karena hal tersebut dianggap melanggar ketentuan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur publik.

Pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab ambruknya jembatan darurat tersebut. Masyarakat juga mendesak agar proyek-proyek serupa di masa depan diawasi dengan ketat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Sementara itu, kondisi keempat korban yang mengalami luka berat masih terus dipantau oleh tim medis di Puskesmas Gomo. Keluarga korban berharap agar mereka segera pulih dan mendapatkan keadilan atas insiden yang menimpa mereka.

0 Komentar

© Copyright 2022 - HARIAN NIAS - PUSAT BERITA KEPULAUAN NIAS